Padang Batung (Hulu Sungai Selatan) – Tahun Ajaran baru 2020/2021 sudah dimulai sejak bulan juli tahun ini. Namun kondisi pandemi yang masih melanda dan guna menghentikan penyebaran virus covid 19 ini, mengharuskan siswa untuk melakukan pembelajaran secara daring.
Selama 3 bulan terakhir ini melakukan pembelajaran secara daring, tentunya ini sangat berbeda dengan pembelajaran yang biasa dilakukan dengan tatap muka. Pengawasan yang biasa dilakukan oleh guru diruang kelas sulit dilakukan saat pembelajaran daring sehingga menimbulkan masalah-masalah baru dalam pembelajaran. Oleh karena itu perlu peran orang tua dalam pengawasan dan dukungan terhadap anak untuk memastikan ilmu yang disampaikan dapat diserap dengan baik.
Beberapa masalah yang muncul tersebut seperti anak tidak mengerjakan tugas, anak menganggap libur karena tidak tatap muka, dan anak asik bermain game menjadi penyebab pihak madrasah untuk segera mengadakan sosialisasi peran orang tua terhadap pembelajaran secara daring ini agar menjadi perhatian bersama.
Kepala MTsN 6 HSS M. Yustam Nafarin, S.Pd melalui surat no. 169/Mts.17.05-06/PP.01.1/09/2020 mengundang para orang tua siswa untuk menghadiri kegiatan sosialisasi peran orang tua dalam pembelajaran daring sekaligus pembagian paket internet gratis. Kegiatan ini dilakukan bertahap dari tanggal 30 september sampai 7 oktober 2020 agar menghindari kerumunan dan dilakukan dengan tetap memperhatikan protocol covid dengan tetap menjaga jarak dan memakai masker.
Ibu Masniah selaku Wakamad bidang Kesiswaan, menjelaskan kondisi pembelajaran yang dilakukan secara daring dalam 3 bulan terakhir ini di hadapan para orang tua siswa sekaligus dengan membagikan paket kuota gratis dari hasil kerjasama dari Kementerian Agama. Senada dengan hal itu Mokhamad Sukamto, S.pd, M.Si selaku Wakamad bidang Akademis menambahkan beberapa kendala yang dialami seperti kurangnya perhatian anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan banyaknya anak yang masih menganggap libur karena tidak tatap muka, selain itu faktor yang mempengaruhi juga seperti sinyal yang tidak kuat di tempat mereka.
Menanggapi hal tersebut pihak madrasah memang memberikan kelonggaran dengan memperpanjang waktu pengerjaan dan pengumpulan tugas. Dan bagi siswa yang tidak punya hp ataupun sinyal ditempat mereka lemah tidak dipaksakan untuk membeli hp dan dipersilahkan mengambil tugasnya ke madrasah satu minggu sekali dengan pakaian bebas pantas. “ungkap Syaiful Rahman, S.Pd selaku Bimbingan Konseling”.
Muhammad Arif, S.Pd selaku pembawa acara mengharapkan dengan dilakukan sosialisasi tersebut agar menjadi perhatian bersama agar Pendidikan berjalan lancar sesuai ketentuan belajar secara daring dimasa pademi ini. ungkapnya”